Apabila Anda adalah pengguna Android, tidak ada salahnya Anda mengetahui alasan mengapa smartphone Android Perlu Di-Root.
Pengguna smartphone Android di Indonesia sekarang sangat banyak, tidak heran apabila beberapa brand bersaing ketat untuk merebut pasar di Indonesia.
Berbicara mengenai sistem operasi Android memang tiada habisnya, dari mulai kustomisasi, kemudahan akses, hingga modifikasinya.
Perlu Anda ketahui, bahwa OS Android merupakan sistem operasi yang dapat dimodifikasi secara bebas oleh penggunanya karena bersifat open source.
Sifat open source (dapat dimodifikasi secara bebas) ini tidak dapat dilakukan tanpa melalui proses rooting.
Umumnya, setiap brand biasanya mengunci bootloader agar pengguna tidak dapat mengakses sistem terlalu dalam.
Dengan root inilah Anda dapat mendapatkan akses penuh ke sistem Android Anda.
Artikel ini akan memberikan wawasan kepada Anda mengenai alasan mengapa smartphone Android perlu di-root.
1. Menghapus Bloatware
Terkadang pengguna yang baru saja membeli smartphone Android merek tertentu akan mengalami persoalan tentang aplikasi bawaan yang sebetulnya tidak terlalu berfungsi tetapi cukup menghabiskan ruang memori karena jumlahnya yang banyak.
Aplikasi ini biasanya berjenis marketplace, aplikasi berita, dan sebagainya, dan yang paling membuat pengguna merasa dirugikan adalah aplikasi tersebut tidak dapat dihapus.
Jalan satu-satunya untuk menghapus aplikasi tersebut adalah dengan melakukan rooting, karena akses penuh yang Anda dapatkan setelah melakukan root sangat bisa melakukan hal tersebut.
Dengan demikian, Anda dapat memaksimalkan penyimpanan Anda dan mengalokasikannya pada aplikasi maupun data yang lebih bermanfaat bagi Anda.
2. Memasang Custom ROM
Custom ROM adalah kustomisasi yang dihasilkan melalui modifikasi yang menggunakan basis Android AOSP.
Custom ROM biasanya menyediakan fitur-fitur tambahan yang sebelumnya tidak dimiliki oleh sistem bawaan.
Selain itu, pengguna yang sudah tidak mendapatkan pembaruan sistem dari vendor dan ingin merasakan sistem terbaru biasanya akan memasang custom ROM ini.
Baca Juga: Alasan Mengapa Android Lebih Unggul Dibanding iOS
3. Personalisasi Smartphone
Setelah melakukan rooting, Anda akan dapat mengatasi rasa jenuh akan tampilan Android yang itu-itu saja.
Anda dapat mengubah efek animasi, efek transparan, animasi booting, dan masih banyak lagi.
Kemudian pada beberapa brand biasanya tidak menyediakan fitur bawaan untuk mengubah font sistem, tetapi setelah di-root Anda dapat melakukannya dan mengubah font sesuai yang Anda inginkan.
4. Mencadangkan Semua Aplikasi
Mencadangkan aplikasi dan data sangatlah penting, terutama bagi Anda yang cukup rutin melakukan factory reset untuk kebutuhan tertentu misalnya menjaga performa Android Anda.
Namun, untuk membackup semua data dan aplikasi tidak dapat dilakukan secara maksimal apabila Android Anda belum di-root.
Aplikasi yang dipakai untuk mencadangkan semua data ini adalah Titanium Backup, yang mana membutuhkan akses root.
Nantinya Anda dapat mencadangkan data seperti kontak, pesan SMS, log panggilan, password Wifi, dan semua yang ingin Anda cadangkan.
5. Memasang CWM/TWRP
Sebenarnya, setiap vendor smartphone sudah menyediakan recovery mode yang bisa memudahkan pengguna untuk melakukan berbagai perintah, misalnya menghapus data dan cache.
Namun, ketika Anda sudah melakukan rooting, Anda bisa mengganti recovery mode dengan custom recovery seperti CWM maupun TWRP.
Dengan custom recovery, Anda dapat menginstal custom rom, font, dan mengaktifkan modul tertentu.
Nah, itulah kelima alasan mengapa smartphone Android perlu di-root, mungkin Anda awalnya sangat penasaran akan dampak dari rooting ini.
Beberapa hal yang harus Anda terima setelah melakukan root adalah klaim garansi yang hilang.
Namun, konon katanya pada brand Xiaomi tidak menghilangkan klaim garansi setelah unit di-root.
Semoga setelah membaca artikel ini dapat menjawab rasa penasaran Anda.
Apakah Anda tertarik untuk melakukan root?